Berita Grup96 - Seorang remaja putri asal Thailand telah mengguncang ajang pemilihan bakat The Voice of China ketika ia membawakan lagu Teresa Teng yang berjudul "Qian Yan Wan Yu" (Thousand Words Ten Thousand Languages). Keempat juri terkesima mendengar suara yang begitu mirip dengan suara Teresa Teng. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa si penyanyi, Langgalamu (Vanatsaya Visesku) adalah seorang gadis remaja yang masih berusia 16 tahun.
Hal lain yang mengejutkan dewan juri adalah Langgalamu belajar menyanyikan lagu2 Teresa Teng tesebut tanpa bimbingan guru, dan ia mengakui bahwa ia hanya perlu mendengarkan 2-3 kali saja lagu Teresa Teng agar kemudian dapat (mampu) menyanyikannya. Para juri mengatakan bahwa Langgalamu sangat berbakat dan tentu saja cerdas, karena selain memiliki kemampuan bernyanyi yang sangat baik, ia juga fasih berbahasa Mandarin, padahal ia baru belajar bahasa tersebut selama satu tahun.
Ketika ditanya apa yang menjadi impiannya, Langgalamu mengatakan bahwa didunia ini, suara Teresa Teng merupakan suara yang paling merdu-enak didengar, dan ia bercita-cita terus mengabadikannya dengan menyanyikan lagu2 penyanyi kesayangannnya itu. Hal itu juga yang mendorong Langgalamu pergi ke Tiongkok untuk mempelajari bahasa Mandarin, "Saya ingin bisa memahami arti dari lagu2 yang sering saya nyanyikan, " katanya mengacu kepada lagu2 Teresa Teng yang sangat disukainya.
Ada suatu peristiwa yang unik dan menarik, ketika ia masih anak2, usia 7 tahun, kedua orang-tuanya yang berwisata ke Hongkong, pulang membawakan oleh2 berupa CD lagu2 Teresa Teng. Ketika lagu2 itu diputar, Langgalamu merasa sangat familiar, ia bahkan mampu menyanyikan salah satu lagu tersebut setelah mendengarkan 2-3 kali. Orang-tuanya tentu saja heran sekaligus terkejut, bagaimana mungkin putri mereka bisa menyanyikan lagu2 dalam bahasa Mandarin tersebut padahal mengerti artinyapun tidak. Namun Langgalamu kecil hanya mengatakan, "Itu kan lagu-laguku !" Ia juga bersikeras mengatakan kalau ia pernah menyanyikan lagu2 tersebut, tentu saja kedua orang-tuanya tidak bisa mempercayai hal itu.
Teresa Teng merupakan SALAH SATU DARI LIMA MAHADIVA ASIA (Five Great Asian Divas) yang hingga kini lagu2nya tetap populer, bahkan 20 tahun setelah kematiannya (29 Januari 1953 - 8 Mei 1995). Ia tidak hanya terkenal di negara2 yang mayoritas penduduknya berbahasa Mandarin, seperti Tiongkok dan Taiwan, tetapi juga di Jepang, dimana ia memperoleh banyak penghargaan, lagu2nya direkam dalam bahasa Hokkian, Kanton, Jepang, Inggris dan Indonesia. Disalah satu konsernya yang begitu akbar, mendiang aktor laga legendaris Bruce Lee juga menyempatkan diri hadir untuk menonton konsernya. Selain terkenal sebagai penyanyi yang gemar berbusana gaun putih mewah berhiaskan mutiara gemerlapan, Teresa Teng juga terkenal sebagai sosok yang kontroversial, kecenderungannya memilih tinggal dan seringnya mengadakan konser di Taiwan membuat pemerintah Cina tidak menyukainya. Ada lagu2nya yang bernuansa politis selain lagu2nya yang mengisahkan tentang cinta dan kehidupan, bentuk perlawanan politiknya terhadap pemerintah Cina adalah dengan membuat lagu2 berbahasa Jepang, seperti semua publik dunia mengetahui bahwa negara Cina dan Jepang tidak menyukai satu sama lain, dan negara Cina sampai saat ini masih menyimpan Cold War (perang dingin) dengan negara Taiwan.
Apakah Langgalamu reinkarnasi Teresa Teng ?
Ada yang berpendapat bahwa Langgalamu merupakan reinkarnasi dari Teresa Teng. Ia dilahirkan pada tahun 1999 atau empat tahun sesudah kematian Teresa Teng. Teresa Teng meninggal akibat penyakit asma sewaktu berlibur ke Chiang Mai, Thailand, negeri dimana Langgalamu dilahirkan.
Di Thailand, yang mayoritas penduduknya bergama Buddha, peristiwa reinkarnasi bukan merupakan hal yang luar biasa dan reinkarnasi adalah salah satu dari esensi ajaran Sang Buddha.
Apakah Langgalamu merupakan reinkarnasi Teresa Teng ? tak ada yang bisa menjawab secara pasti, tetapi paling tidak kini kita semua kembali bisa menikmati lagu2 indah Teresa Teng lewat suara emas Langgalamu.